, ,

Mahasiswa Binjai Desak Kejari Usut Korupsi Rp20,8 M

oleh -48 Dilihat
oleh

Mahasiswa di Binjai Gelar Aksi Unjuk Rasa, Tuntut Reformasi Pendidikan dan Turunkan Harga Sembako

Binjai, Sumatera Utara – Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Binjai menggelar aksi unjuk rasa pada hari Selasa (10/6/2025). Aksi tersebut berlangsung secara tertib di depan Gedung DPRD Kota Binjai, menuntut perbaikan sistem pendidikan serta kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga sembako.

Massa aksi yang didominasi oleh anggota organisasi mahasiswa dan kelompok studi tersebut membawa spanduk bertuliskan “Pendidikan Murah untuk Rakyat” dan “Stop Permainan Harga Sembako!”. Beberapa orator bergantian menyampaikan aspirasi, menekankan bahwa kenaikan biaya kuliah dan melambungnya harga kebutuhan pokok telah membebani masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.

“Kami mendesak pemerintah untuk segera mengevaluasi kebijakan pendidikan dan memberikan subsidi yang lebih besar bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Selain itu, kenaikan harga sembako harus dikendalikan,” tegas salah satu perwakilan mahasiswa.

Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian setempat untuk memastikan keamanan dan ketertiban. Kapolres Binjai, AKBP Andi Wijaya, menyatakan bahwa pihaknya menghormati hak demokrasi mahasiswa selama dilakukan sesuai aturan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemkot Binjai atau DPRD setempat. Namun, sejumlah pejabat dikabarkan akan menerima delegasi mahasiswa untuk berdialog dalam waktu dekat.

Ratusan mahasiswa di Kota Binjai menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai, Kamis (5/6/2025). Mereka menuntut pengusutan tuntas dugaan korupsi Dana Insentif Fiskal (DIF) tahun 2024 senilai Rp20,8 miliar.

Baca Juga : Harga Rp189 Jutaan, Mitsubishi Expander Mirip Pajero Sport

Mahasiswa Binjai
Mahasiswa Binjai

Sekitar 200 peserta aksi yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kota Binjai (GMKB) mulai berorasi sejak pukul 11.00 WIB, dipimpin oleh Gery Cahaya Wardana Butarbutar selaku koordinator lapangan.
Dalam orasinya, Gery menegaskan bahwa penggunaan dana insentif fiskal diduga tidak sesuai peruntukan. Mereka mendesak Kejari Binjai segera menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.Tak hanya itu, massa aksi juga menyoroti dugaan penyalahgunaan Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit dari APBD Provinsi Sumatera Utara.
Dua proyek pemeliharaan jalan di Kecamatan Binjai Selatan yang dianggap bermasalah, yaitu: Pemeliharaan Jalan Gunung Sinabung senilai Rp2,5 miliar; dan Jalan Samanhudi senilai Rp1,5 miliar.
Sebagai simbol matinya keadilan, para mahasiswa melakukan tabur bunga di halaman kantor Kejari Binjai. Mereka bahkan menantang pihak kejaksaan untuk melakukan sumpah pocong, sebagai bentuk pembuktian keseriusan dalam menangani kasus ini.Menanggapi aksi tersebut, perwakilan Kejari Binjai, Niko Hutajulu, menyatakan bahwa laporan mahasiswa telah diterima dan penyelidikan tengah berjalan.
Diketahui, kasus dugaan korupsi Dana Insentif Fiskal ini telah masuk tahap penyelidikan oleh Kejari Binjai, setelah sebelumnya dilimpahkan dari Kejati Sumatera Utara.
Sementara itu, Sekda dan Plt Kadis PUPR yang diharapkan hadir belum memberikan keterangan karena sedang menjalani agenda lain. (Bayu/hm21)

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.